Minggu, 10 Februari 2013

FLAYER LOMBA FOTOGRAFI


Syarat dan Ketentuan Lomba
  1. Peserta Lomba adalah pelajar SMA/SMK Se-Bali.
  2. Tidak dipungut biaya (GRATIS)
  3. Pengumpulan foto paling lambat tgl 14 Maret 2013 melalui email ke sebelasphotographyxi@gmail.com atau suryamahendra91@gmail.com dengan format JPEG dan mencantumkan Nama, Sekolah serta NO.Telepon atau dapat dikumpulkan berupa softcopy file dengan format TIFF/RAW yang disimpan kedalam 1 keping CD dan dikirimkan ke alamat :
PT.Bank Mandiri (Persero)Tbk
Up.Mandiri Photography Club Area Denpasar
Jl. Veteran No.1 Denpasar
  1. Foto diambil dengan kamera Digital SLR / Pocket Digital.
  2. Peserta mengirimkan max. 3 foto sesuai tema “Baliku Budayaku” (upacara keagamaan,tradisi,aktifitas perekonomian,dll).
  3. Tidak diperkenankan memberi tulisan/watermark/logo/kode/frame apapun pada foto.
  4. Olah digital editing standart diperbolehkan, hanya sebatas level adjustment, cropping,contrast, atau brightness.
  5. Karya merupakan hasil photo pribadi/sendiri dan belum pernah dipublikasikan untuk keperluan yang bersifat komersil serta bebas dari kontrak yang mengikat peserta dan penyelenggara dalam melakukan publikasi foto.
  6. Keputusan Dewan Juri mutlak,sah & tidak dapat diganggu gugat.
  7. Panitia berhak menggunakan karya foto pemenang untuk kepentingan promosi dan publikasi.
  8. Batas waktu pengambilan foto yang dikirimkan adalah 1 tahun terakhir (1 Maret 2012 s/d 14 Maret 2013).
  9. Pengumuman pemenang akan diinformasikan pada waktu acara Workshop berlangsung (17 Maret 2013)

Sabtu, 12 Januari 2013

Photography Meet The Rider

Saat saat terindah adalah saat dimana moment tersebut dihadapkan kepada media yang mampu mengabadikan suatu peristiwa atau moment moment nyata didunia ini. Terlebih disaat para photographer mandiri ditunjuk untuk mendokumentasikan kegiatan motor touring kanwil XI Denpasar

                                                                  Klasik tpTOP
Kebersamaan itu sesuatu banget








Jumat, 15 Juni 2012

Akhirnya kudapatkan "Sunrise"nya

Tepatnya hari sabtu tanggal 16 bulan 6 taon 2012 saya mencoba peruntungan yang ke-6 kalinya untuk bisa mendapatkan moment sunrise. Setelah 5 percobaan sebelumnya gagal karena awannya ngga mau diajak kerjasama.

Pukul 04.00 alarm bunyi tandanya kudu bangun buat prepare foto om matahari (biar mataharinya eksis). Setelah semua persiapan selesai, cuuusss berangkat dingin-dinginan jam 04.30. Awalnya sih rencana foto om matahari di pante daerah ketewel, tapi pas ngelewatin KFC sanur eeeeehhh kyknya enk sarapan dulu di sana. hehehe. Akhirnya ngga jadi deh ke tujuan awal, jadinya ke pante sanur biar deket.^_^

Nikmatnya sarapan pancake plus teh anget sambil nunggu personil jepret dateng, dia adalah Dewa A.K.A Rere. Bermodal uang 2000 buat bayar parkir motor (mahal amat, harusnya sih 1000), kita masuk ke pante sanur dengan kondisi langit sudah agak terang. Wiihh rasanya kyk mau ketinggalan pesawat soalnya sampe lari-lari biar ngga ketinggalan moment. Fyuuuuhhh..

Kondisi sedikit berawan
Sempet mikir dapet ngga ya momentnya, soalnya awannya lumayan tebel dan arah sinar di balik awan keliatan kayaknya om matahari udah naik. Dan perkiraan meleset, ternyata om matahari baru bangun sambil muncul malu-malu.

Matahari muncul perlahan
Lega banget rasanya, akhirnya saya dapet juga moment sunrise seteleh 5 kali gagal. Ngga mau ketinggalan moment langsung eksekusi jepret-jepret (bagus ato ngga urusan belakangan).^___^

3 in 1 A.K.A 3 foto crop jadi 1
Satu hal yang saya suka dari moment sunrise atau sunset adalah siluet. Jadi saya mencoba men-jepret sebuah objek disekitar sana.

Siluet
Petualangan hari ini berakhir, sunrise berhasil tinggal sunset.

Itu ceritaku, apa ceritamu ^_____________^

Salam jepret guys

by : @gz_darmawan

Sabtu, 02 Juni 2012

'Cause Every Moment, We Share Together

Yak, saya mengambil kepingan lirik lagu "Moment"nya Westlife sebagai judul memang dengan sebuah alasan.
Pertama ini kali pertama saya posting di blog ini, kedua, saya benar-benar akan bercerita :)

Oke, saya memang mencintai fotografi tapi bukan fotografer. Ketertarikan bermula dari menikmati karya foto orang lain saat SMA, dan berlanjut sampai kuliah. Dalam jangka waktu sedemikian panjang itu saya belum pernah tertarik untuk mencoba menjadi si "dibalik view finder". Saya hanya menjadi si penikmat komposisi warna, pengagum bagaimana angle yang tepat dihasilkan, ekspresi model yang seperti bicara, sampai kepada permainan teknik-teknik tertentu. Saya buta, sampai saya memenuhi rasa ingin tahu itu dengan mencoba. Mencoba menjadi si sok ingin tahu yang bertanya ini dan itu pada mereka yang memang mengerti
Yak, saya seperti cerewet.
Jadi hari ini, 2 Juni 2012, salah satu weekend yang luar biasa buat saya yang saya habiskan bersama sebuah tim hebat. Sederhana, kok. Kita cuma hunting foto. Tapi yang menjadikan hunting kali ini luar biasa adalah sederet aktivitas mulai dari sebelum melakukan perjalanan sampai selesai.

Karena suatu hal yang mengakibatkan saya kehilangan tas kamera saya (walaupun tas murah tapi tetep kesel), saya terlambat sedikit sampai di tempat dimana kami berjanji untuk berkumpul. Oke, "kami" itu adalah saya, Ruru, Dewa Adit, dan Dewa Surya.
Tujuan kami adalah Waterblow di Nusa Dua. Yaaaa, misalnya nggak tau, googling aja. Jujur aja, ini tempat saya dulu pedekate sama pacar. Sip, nggak penting!

Kami menaiki Trans Sarbagita, angkutan umum semacam Trans Jakarta atau Trans Jogja. Di dalam bis dengan mata masih mengantuk, pemandangan anak-anak sekolah di depan kami, dan beberapa pekerja yang berpacu waktu untuk tiba tepat waktu di tempat kerja.

Setelah beberapa kali pemberhentian di halte-halte, sampailah kami di tempat tujuan. Sudah mulai panas, oy! Tapi layaknya berperang, pantang pulang sebelum menang. Sekalian referensi, sih, untuk yang pengen ke Bali, Waterblow Nusa Dua salah satu yang recomended untuk dikunjungi.

Dari sisi kiri


Awan yang mendung segan cerah pun tak mau

Dan akhirnya sampailah di sisi kanan.

Memasuki kawasan Waterblow, kami agak kaget karena di depan pintu masuk itu dipasang seperti palang-palang dari ranting-larangan untuk masuk-. Dari penjelasan seorang bapak yang akhirnya kami bayar supaya bisa masuk itu, sempat terjadi insiden, berantem gitu, deh, yang mengakibatkan robohnya bale-bale di tepi Waterblow.
Jadi dulu pertama kali saya kunjungi masih ada bale untuk pengunjung duduk dan berteduh. Gersang? Tentu. Tapi akan lebih gersang lagi seandainya pulang dari sana tidak membawa hasil apa-apa.

Bunyi jeprat jepret pun saling beradu. Jari bergerak lincah menguasai senjata kami, gonta ganti picture style, tapi tidak gonta ganti pasangan.


Kami juga mencoba teknik yang sebelumnya sempat Agus Darmawan-rekan kami yang lain- share ke forum : LEVITASI.
Ada beberapa foto ciamik yang mungkin akan segera diposting salah satu dari kami tentang levitasi ini. Kami berempat saling mencoba teknik ini, maksud mencobanya dalam hal menjadi model. Ruru yang paling banyak berhasil dalam hal menjadi model. Yang gagal parah tentu saja saat saya yang jadi model. Ditambah acara jatuh terjerembab. Sakitnya, Sodara-sodariiii..
Sepertinya ini bukan LEVITASI. Menurut anda?

Menjelang siang, hunting mulai sedikit berubah menjadi Photographer Session. Yak, mulai dari sok-sok prewed (sudah pasti saya jadi calon mempelai wanitanya) yang sebaiknya -demi keamanan bersama- tidak dipajang atau di share, sok-sok superhero, dan jenis sok lainnya.

Berhubung panas semakin terik dan terik, kami menyudahi bidik membidik hari ini. Sebelum menyudahi, ini saya sajikan penampakan kami yang polos. Polos tanpa editan maksudnya.
Dewa Surya
Ruru
Saya
Dewa Adit



See you on next hunting, team! Belajar, belajar, dan terussss belajar!
Salam jepret!!


posted by : @putupramita


Minggu, 27 Mei 2012

Levitasi

Dunia fotografi tidak sekadar bicara mengabadikan momen dengan indah. Kemajuan teknologi foto maupun peralatan pendukung lain, seperti software pengolah gambar membuat penggemar jeprat-jepret ini kian dimudahkan.

Dengan mengoptimalkan peralatan yang ada serta sentuhan olah digital, penghobi foto saat ini bisa membuat karya penuh khayalan. Membayangkan bisa melayang di antara keramaian kota atau bergaya foto dengan sapu terbang seperti nenek sihir, dll.

Gaya foto seperti ini dikenal dengan nama levitasi.

Berikut beberapa tips levitasi :

1. Levitasi tanpa editing bisa dilakukan dengan menggunakan kamera DSLR. Disarankan, memanfaatkan continous shoot saat memotret. "Kecepatan shutter kalau bisa di atas 1/500."

2.Pastikan objek/model tidak banyak menampakkan ekspresi muka dan usahakan seolah-olah melayang, agar terlihat elegan.

3.Gunakan tempat-tempat yang istimewa atau yang unik agar menambah keindahan hasil foto levitasi.

4.Berbagai macam aksesoris bisa digunakan dalam levitasi, misalnya balon (model seakan-akan tertarik oleh balon), sapu ( model menunggangi sapu dan melayang seperti dalam cerita Harry Potter), payung, buku, dan banyak lagi.

Beberapa saat yang lalu saya iseng-iseng mencoba teknik levitasi yang menguras banyak tenaga ini karena harus berkali-kali terbang untuk dapetin hasil jepretan yang sesuai keinginan. (yaaa walaupun hasilnya belum sebagus para profesional) ^__^




yuuuuuuuukk berlevitasi ria... ^_____^

by. Gz_Dar

Selasa, 08 Mei 2012

Kumpul Perdana Sebelas Photography

Sore menjelang petang dengan temaram tawa senja hari itu terasa sedikit special, karena ditengah kelelahan seusai bekerja para bankir muda ini berkumpul di bilangan Jalan Surapati tepatnya di Kantor Commercial Banking Center Bank Mandiri Denpasar. Selasa 8 Mei 2012 para anggota dari Sebelas Photography, bagian dari Mandiri Club ini berkumpul untuk membicarakan program kerja dan rencana aktivitas club. Dengan undangan berupa bbm dan konsumsi seadanya ternyata banyak juga yang datang. Tepatnya 13 orang yaitu Surya, Kokok, Budi, Pande, Radit, Khrisna, Endi, CokPram, Ruru, Tata, Adit, Gusdar dan saya sendiri berbincang santai sambil menikmati klepon Gianyar yang entah datang darimana dan Aqua ruang meeting CBC. Hasil dari perbincangan hangat dengan suasana santai itu menghasilkan beberapa agenda program kerja sebagai berikut...

1. Seminar Basic dan Technic Photography yang rencananya akan kita adakan bulan Juni dengan mengundang pembicara profesional dari luar. Berhubung sudah dekat, kita langsung membicarakan panitia kerja dari program ini dimana Endi yang menjadi ketuanya. Sasaran dari seminar ini adalah karyawan/ti Bank Mandiri dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang fotografi.

2. Hunting photo sebulan sekali dengan tema yang berbeda. Untuk bulan ini kita akan mengambil lokasi di Gunung dan Danau Batur, dengan maksud setelah hunting kita bisa menikmati ikan mujair Batur yang ajib punya #lho, ini agenda utamanya makan atau hunting foto ya?

3. Lomba dan Pameran Foto tentang sosio kultural Bali dengan sasaran umum dan pelajar/mahasiswa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk lebih mendekatkan Bank Mandiri kepada masyarakat Bali umumnya melalui fotografi. Selain lomba, kita akan mengadakan pameran foto pemenang, dan juga pameran foto dari para bankir Bank Mandiri. Kita tunjukkan kalau bankir ga cuma bisa ngitung uang, tapi bisa juga ngukur shutter speed, diafragma, iso ataupun white balance dan menghasilkan foto yang khas bankir...

Jadi, update terus blog kita untuk informasi terbaru tentang sebelas photography... See u..

Denpasar, sebelum kerja 9 Mei 2012
by
Ari Putranta

Kamis, 19 April 2012

Tradisi Mepeed di daerah Sukawati

MEPEED,Tradisi di Desa Sukawati,Gianyar,Bali. yang dilaksanakan saat upacara piodalan,khususnya dalam mendak Tirta.



 Tradisi ini sangat kental dengan tata busana dan rias/ pepayas agung yang terus berkembang sampai saat ini.
Pelaksanaanya diatur sedemikian rupa sehingga semua masyarakat dapat ikut berpartisipasi, bukan saja bagi kaum hawa,anak-anak dan perempuan,bahkan pria pun bisa ikut berperan dalam hal ini





Selain itu dilibatkan pula dari kalangan pemuda sebagai pengiring, yaitu gambelan yang mutlak perlu dalam tradisi ini.
Semoga tradisi mepeed ini lestari demi Ajegnya Bali.


By_ Pande Sudirman