Jumat, 15 Juni 2012

Akhirnya kudapatkan "Sunrise"nya

Tepatnya hari sabtu tanggal 16 bulan 6 taon 2012 saya mencoba peruntungan yang ke-6 kalinya untuk bisa mendapatkan moment sunrise. Setelah 5 percobaan sebelumnya gagal karena awannya ngga mau diajak kerjasama.

Pukul 04.00 alarm bunyi tandanya kudu bangun buat prepare foto om matahari (biar mataharinya eksis). Setelah semua persiapan selesai, cuuusss berangkat dingin-dinginan jam 04.30. Awalnya sih rencana foto om matahari di pante daerah ketewel, tapi pas ngelewatin KFC sanur eeeeehhh kyknya enk sarapan dulu di sana. hehehe. Akhirnya ngga jadi deh ke tujuan awal, jadinya ke pante sanur biar deket.^_^

Nikmatnya sarapan pancake plus teh anget sambil nunggu personil jepret dateng, dia adalah Dewa A.K.A Rere. Bermodal uang 2000 buat bayar parkir motor (mahal amat, harusnya sih 1000), kita masuk ke pante sanur dengan kondisi langit sudah agak terang. Wiihh rasanya kyk mau ketinggalan pesawat soalnya sampe lari-lari biar ngga ketinggalan moment. Fyuuuuhhh..

Kondisi sedikit berawan
Sempet mikir dapet ngga ya momentnya, soalnya awannya lumayan tebel dan arah sinar di balik awan keliatan kayaknya om matahari udah naik. Dan perkiraan meleset, ternyata om matahari baru bangun sambil muncul malu-malu.

Matahari muncul perlahan
Lega banget rasanya, akhirnya saya dapet juga moment sunrise seteleh 5 kali gagal. Ngga mau ketinggalan moment langsung eksekusi jepret-jepret (bagus ato ngga urusan belakangan).^___^

3 in 1 A.K.A 3 foto crop jadi 1
Satu hal yang saya suka dari moment sunrise atau sunset adalah siluet. Jadi saya mencoba men-jepret sebuah objek disekitar sana.

Siluet
Petualangan hari ini berakhir, sunrise berhasil tinggal sunset.

Itu ceritaku, apa ceritamu ^_____________^

Salam jepret guys

by : @gz_darmawan

Sabtu, 02 Juni 2012

'Cause Every Moment, We Share Together

Yak, saya mengambil kepingan lirik lagu "Moment"nya Westlife sebagai judul memang dengan sebuah alasan.
Pertama ini kali pertama saya posting di blog ini, kedua, saya benar-benar akan bercerita :)

Oke, saya memang mencintai fotografi tapi bukan fotografer. Ketertarikan bermula dari menikmati karya foto orang lain saat SMA, dan berlanjut sampai kuliah. Dalam jangka waktu sedemikian panjang itu saya belum pernah tertarik untuk mencoba menjadi si "dibalik view finder". Saya hanya menjadi si penikmat komposisi warna, pengagum bagaimana angle yang tepat dihasilkan, ekspresi model yang seperti bicara, sampai kepada permainan teknik-teknik tertentu. Saya buta, sampai saya memenuhi rasa ingin tahu itu dengan mencoba. Mencoba menjadi si sok ingin tahu yang bertanya ini dan itu pada mereka yang memang mengerti
Yak, saya seperti cerewet.
Jadi hari ini, 2 Juni 2012, salah satu weekend yang luar biasa buat saya yang saya habiskan bersama sebuah tim hebat. Sederhana, kok. Kita cuma hunting foto. Tapi yang menjadikan hunting kali ini luar biasa adalah sederet aktivitas mulai dari sebelum melakukan perjalanan sampai selesai.

Karena suatu hal yang mengakibatkan saya kehilangan tas kamera saya (walaupun tas murah tapi tetep kesel), saya terlambat sedikit sampai di tempat dimana kami berjanji untuk berkumpul. Oke, "kami" itu adalah saya, Ruru, Dewa Adit, dan Dewa Surya.
Tujuan kami adalah Waterblow di Nusa Dua. Yaaaa, misalnya nggak tau, googling aja. Jujur aja, ini tempat saya dulu pedekate sama pacar. Sip, nggak penting!

Kami menaiki Trans Sarbagita, angkutan umum semacam Trans Jakarta atau Trans Jogja. Di dalam bis dengan mata masih mengantuk, pemandangan anak-anak sekolah di depan kami, dan beberapa pekerja yang berpacu waktu untuk tiba tepat waktu di tempat kerja.

Setelah beberapa kali pemberhentian di halte-halte, sampailah kami di tempat tujuan. Sudah mulai panas, oy! Tapi layaknya berperang, pantang pulang sebelum menang. Sekalian referensi, sih, untuk yang pengen ke Bali, Waterblow Nusa Dua salah satu yang recomended untuk dikunjungi.

Dari sisi kiri


Awan yang mendung segan cerah pun tak mau

Dan akhirnya sampailah di sisi kanan.

Memasuki kawasan Waterblow, kami agak kaget karena di depan pintu masuk itu dipasang seperti palang-palang dari ranting-larangan untuk masuk-. Dari penjelasan seorang bapak yang akhirnya kami bayar supaya bisa masuk itu, sempat terjadi insiden, berantem gitu, deh, yang mengakibatkan robohnya bale-bale di tepi Waterblow.
Jadi dulu pertama kali saya kunjungi masih ada bale untuk pengunjung duduk dan berteduh. Gersang? Tentu. Tapi akan lebih gersang lagi seandainya pulang dari sana tidak membawa hasil apa-apa.

Bunyi jeprat jepret pun saling beradu. Jari bergerak lincah menguasai senjata kami, gonta ganti picture style, tapi tidak gonta ganti pasangan.


Kami juga mencoba teknik yang sebelumnya sempat Agus Darmawan-rekan kami yang lain- share ke forum : LEVITASI.
Ada beberapa foto ciamik yang mungkin akan segera diposting salah satu dari kami tentang levitasi ini. Kami berempat saling mencoba teknik ini, maksud mencobanya dalam hal menjadi model. Ruru yang paling banyak berhasil dalam hal menjadi model. Yang gagal parah tentu saja saat saya yang jadi model. Ditambah acara jatuh terjerembab. Sakitnya, Sodara-sodariiii..
Sepertinya ini bukan LEVITASI. Menurut anda?

Menjelang siang, hunting mulai sedikit berubah menjadi Photographer Session. Yak, mulai dari sok-sok prewed (sudah pasti saya jadi calon mempelai wanitanya) yang sebaiknya -demi keamanan bersama- tidak dipajang atau di share, sok-sok superhero, dan jenis sok lainnya.

Berhubung panas semakin terik dan terik, kami menyudahi bidik membidik hari ini. Sebelum menyudahi, ini saya sajikan penampakan kami yang polos. Polos tanpa editan maksudnya.
Dewa Surya
Ruru
Saya
Dewa Adit



See you on next hunting, team! Belajar, belajar, dan terussss belajar!
Salam jepret!!


posted by : @putupramita